AKSI BERSIH GUNUNG KERINCI

AKSI BERSIH GUNUNG KERINCI

“GITA BUANA CLUB”

“Tempat yang tidak ada sampah adalah tempat yang tidak pernah dikunjungi manusia”, Kutipan tersebut seharusnya menjadi tombak bagi manusia itu sendiri.  Jangankan wilayah perkotaan bahkan gunung sekalipun telah bertambah spesies baru yaitu sampah dengan berbagai varietasnya .

               Pada masa sekarang ini, dimana pendakian gunung bukan lagi dilakukan oleh beberapa kalangan tertentu saja namun telah menjadi tren baru yang muncul dimasyarakat setelah terdoktrin oleh beberapa cerita perjalanan yang terlihat begitu mengesankan dan terlihat luarbiasa. Namun tidak dibekali oleh rasa tanggung jawab kepada alam yang ia kagumi tersebut. Beberapa moment penting seperti peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus, banyak dimanfaatkan orang untuk mengibarkan sang saka di puncak Negeri, salah satunya adalah di Gunung Kerinci, Jambi. Menurut data dari Balai Besar Taman Nasional Kerinci Sebelat (BBTNKS) menjelang 17 Agustus 2016, sudah tercatat 1.083 pendaki yang terdata melakukan pendakian. Hal inilah yang menjadi dasar bagi kami Anggota Muda Gita Buana Club dalam menggiat aksi bersih gunung walaupun disadari belum dapat mensucikan gunung kerinci dari sampah. Namun setidaknya dapat mengurangi sampah bekas pendakian yang tertinggal dan dapat menginspirasi sesama pendakian lainnya.

Aksi bersih gunung ini khususnya dilakukan di setiap Shelter di gunung kerinci dimulai dari shelter 1, shelter 2 dan Shelter 3 dimana setiap shelter merupakan tempat para pendaki melakukan aktivitas rumah tangganya. Ekspedisi ini dimulai pada tanggal 27 Agustus sampai 30 Agustus 2016.

Doc. Shelter 1 Gunung Kerinci

Doc. Shelter 2 Gunung Kerinci

Doc. Shelter 3 Gunung Kerinci

Setiap perjalanan tentunya selalu memiliki ceritanya masing-masing. Disamping tujuan utama untuk mengurangi peredaran sampah di gunung kerinci, pendakian haruslah dinikmati. Menyicipi roti dengan selai buah arbei hutan salah satunya. Di sekitar shelter 2 terdapat tumbuhan arbei hutan (Rubus sp) yang dapat dengan mudah dijumpai dan merupakan salah satu cemilan alternatif bagi pendaki.

Selain itu, di perjalanan turun gunung. Anggota Muda Gita Buana Club juga diberi hadiah oleh Gunung Kerinci untuk dapat melihat Air Terjun di pos Batu Lumut yang hanya ada saat setelah terjadi hujan di hulu. Dimana saat  awal pendakian, tim sempat mampir untuk mengambil persediaan air di pos batu lumut ini dengan kondisi normal.

Doc. Sumber air pos Batu Lumut Gunung Kerinci

Namun, saat turun gunung tim malah menemukan di ujung aliran air pos batu lumut dengan Air Terjun yang indah dan tak biasa ditemui. Memang alam selalu punya hadiah tersendiri.

Doc. Air terjun di Pos Batu Lumut Gunung Kerinci

               Demikianlah sedikit pengalaman dari Aksi yang dilakukan Anggota Muda Gita Buana Club. Semoga dapat menginspirasi bagi kita semua dan lebih menyadarkan kepada kita terhadap ketergantungan kita terhadap alam serta senantiasa menjaganya. Alam selalu saja menyukupkan kebutuhan bagi manusia dan seharunya kita memberikan yang terbaik bagi alam minimal dengan tidak mengotorinya dengan sampah.

“Senandungkan Nyanyian Alam bagi Anak dan Cucu Kita”

Oleh       : Iman Wijaya (GBC/XVII/104)

Tag: